...

TRAGEDI SINILA 1979, MIMPI BURUK NEGERI PARA DEWA

30 09 2021 Lomba Kategori Umum Jelajah DIENG 0 Likes Bagikan :

TRAGEDI SINILA 1979, MIMPI BURUK NEGERI PARA DEWA

*Oleh Aris Darmawan

 

Dieng berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu “ dhi ” yang berarti tempat dan “ hyang ” yang bermakna dewa. Dieng merupakan dataran tinggi di Indonesia yang terletak di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah. Berada pada ketinggian +/- 2000 meter di atas permukaan laut sehingga masuk dalam iklim tropis. Suhu rata-rata pada siang hari berkisar antara 10 - 15 derajat Celcius sedangkan pada malam hari mencapai 5 -10 derajat Celcius. Pada saat tertentu di musim kemarau mencapai suhu - 2 derajat celcius. Pada saat inilah sering muncul salju. Salju ini disebut “bun upas” oleh warga sekitar. Daerah dengan luas wilayah 619.864 m2 ini selain subur akan sayur mayur seperti kol, kentang dan wortel juga mempunyai tanaman endemis yang jarang ditemukan di daerah lain seperti: carica dan purwaceng. Hal inilah yang membuat perekonomian masyarakat Negeri Para Dewa terangkat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar Tulisan “Dieng” sebagai icon Wisata Dieng dan spot foto bagi para wisatawan

 

Negeri Para Dewa ini juga terletak di sebelah barat Gunung Sindoro dan Sumbing. Dieng merupakan kawasan vulkanik aktif yang ditandai dengan terdapatnya beberapa kawah aktif, seperti Kawah Sikidang, Kawah Sileri dan Kawah Candradimuka, Kawah Timbang dan Kawah Sinila. Maka tak jarang terjadi letusan kecil di salah satu kawah tersebut. Yang baru-baru ini terjadi yaitu letusan di Kawah Sileri pada tanggal 29 April 2021 pukul 18.25 WIB. Letusan ini mengakibatkan lahan pertanian rusak tertutup lumpur vulkanik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar Kawah Sinila

 

Letusan – letusan kawah di Dataran Tinggi Dieng tidak hanya terjadi pada saat ini saja. Dahulu, pada tanggal 20 Februari 1979 Kawah Sinila pernah mengalami letusan yang besar. Kawah Sinila yang berada di sebelah timur Kawah Timbang mengalamai erupsi. Diawali dengan gempa vulkanik yang cukup kuat dan terus menerus selama beberapa hari. Yang disertai dengan suara dentuman keras. Hal ini mengakibatkan Kawah Timbang yang berdekatan dengan Kawah Sinila reaktif. Tidak diketahui sebelumnya,  ternyata Kawah Timbang mengandung gas beracun, yaitu hidrogen sulfida atau metana konsentrasi tinggi. Erupsi Kawah Sinila membuat warga desa sekitar berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri, termasuk warga Desa Kepucukan. Desa Kepucukan adalah desa yang berjarak kurang dari 1 km dari Kawah Sinila. Warga Desa Kepucukan menyelamatkan diri ke arah barat menghindari erupsi Kawah Sinila. Tetapi ternyata dalam perjalanan mereka terjebak oleh gas hidrogen sulfida yang keluar melalui rekahan disekitar Kawah Timbang. Rekahan ini terjadi karena gempa yang berasal dari Kawah Sinila tadi. Akibat gas hidrogen sulfida tersebut, sebanyak 147 orang meninggal dunia dan banyak warga yang mengungsi ke desa terdekat. Menurut Imam Khasani (1998), hidrogen sulfida (H2S) adalah gas yang tidak berwarna, berbau seperti telor busuk, bersifat iritan pada mata dan saluran pernafasan serta akan mematikan syaraf penciuman sehingga tidak tercium. Pada konsentrasi tinggi sangat berbahaya jika terhirup yang dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan pendapat tersebut tidak heran jika hanya dalam beberapa menit banyak yang tiba-tiba tergelak di jalan dan akhirnya meninggal dunia. Semenjak peristiwa tersebut, desa Kepucukan dikosongkan dan warganya diminta untuk bertransmigrasi ke Pulau Sumatra.

 

 

 

 

 

    

 

 

 

 

Gambar Korban Tragedi Sinila pada Tahun 1979

 

Peristiwa Kawah Sinila ini menjadi bencana  besar dan mendapat perhatian dari banyak pihak. Termasuk presiden Suharto yang pada saat itu turun langsung meninjau ke lokasi pengungsian. Tragedi ini sangat memilukan, menjadi mimpi buruk warga Desa Kepucukan. Sekaligus menjadi pengingat bagi warga Dataran tinggi Dieng. Dan  menjadi bukti sejarah kebencanaan bagi Bangsa Indonesia. Bahwa dahulu pernah ada bencana alam dahsyat yang memakan banyak korban jiwa. Dibuatlah monumen berbentuk tangan dengan amplop terselip di ibu jari menandakan bahwa ada pesan mendalam yang ingin disampaikan mengenai tragedi Kawah Sinila ini. Monumen tersebut dibangun tepat di tengah pemakakan masal korban Kawah Sinila.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar Monumen Tragedi Kawah Sinila

 

Dibalik keindahan  alamnya, ternyata Dieng menyimpan kisah pilu yang dahulu pernah ada. Kisah yang menggemparkan dan memakan banyak korban jiwa. Dari kisah itu kita bisa belajar untuk hidup berdampingan dengan alam. Bahwa alam yang kita tempati ini bisa menimbulkan bencana sewaktu – waktu. Hal itu perlu kita waspadai di kemudian hari karena sampai saat ini kawah - kawah di Dataran Tinggi Dieng masih banyak yang aktif. Oleh karenanya, dengan tulisan ini semoga dapat mengingatkan kembali bencana yang terjadi di Negeri Para Dewa. Dan tentunya menjadi catatan penting bagi sejarah kebencanaan di Indonesia. (*Penulis adalah youtuber pemula “Jelajah Dieng” sekaligus pecinta keindahan wisata Dataran Tinggi Dieng. HP 085385850706. Email : darmawanaris81@gmail.com ).

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ayashi, El Salman. Sinila Antara Cinta dan Tragedi. 2013. Jakarta: Elex Media Komputindo

Faizah Rohmah, Ummu.Berdamai dengan Alam, Bencana di Dataran Tinggi Dieng dalam Lintasan Sejarah. 2018. Yogyakarta: Semesta Ilmu

https://diengplateau.com/

https://www.mongabay.co.id/2020/04/25/menyibak-evolusi-geologi-dataran-tinggi-dieng/

https://id.wikipedia.org/wiki/Kawah_Sinila

https://www.google.com/search?q=gambar+korban+letusan+kawah+sinila&sxsrf=AOaemvL4fLlkX-p0E1-1t1p85eRDLYELEw:1632437648664&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjshKqRmJbzAhWvzTgGHSbAAG0Q_AUoAXoECAEQAw&biw=1366&bih=657&dpr=1

https://www.google.com/search?q=gambar+monumen+makam+korban+sinila&tbm=isch&ved=2ahUKEwj81pq2mZbzAhVkguYKHZaDBhEQ2-cCegQIABAA&oq=gambar+monumen+makam+korban+sinila&gs_lcp=CgNpbWcQAzoHCCMQ7wMQJ1D6pAFYw8EBYPDKAWgAcAB4AIAB6AKIAegPkgEIMC4xMS4xLjGYAQCgAQGqAQtnd3Mtd2l6LWltZ8ABAQ&sclient=img&ei=6gZNYfy5GuSEmgeWh5qIAQ&bih=657&biw=1366

https://www.google.com/search?q=gambar+tulisan+dieng&tbm=isch&ved=2ahUKEwiXjJK5mpbzAhWwkksFHeWUAhYQ2-cCegQIABAA&oq=gambar+tulisan+dieng&gs_lcp=CgNpbWcQAzIFCAAQgAQ6BwgjEO8DECc6BggAEAUQHjoGCAAQCBAeOggIABCABBCxAzoLCAAQgAQQsQMQgwE6BAgAEAM6CAgAELEDEIMBUMvCAVif-AFg-v4BaABwAHgAgAG4BogB3SeSAQ4xLjE3LjIuMS4xLjEuMZgBAKABAaoBC2d3cy13aXotaW1nwAEB&sclient=img&ei=_QdNYdeZAbClrtoP5amKsAE&bih=657&biw=1366

 

 

 

 

 

 

Comment (0)