Kliping Koran - De Aardbeving Boven Padang: Verscheidene Plaatsen Verwoest

SUMATERA BARAT 0 Likes Bagikan :

Arsip Koran

Sambungan telegraf dengan Fort-de-Kock terputus setelah pukul setengah dua kemarin sore. Inspektorat pos meminta informasi kepada Sibolga melalui kabel laut dan mengetahui bahwa Fort-de-Kock berjalan dengan baik. Danau Singkarak di kaki Gunung Api Talang dilaporkan sangat angker sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa Talang adalah penyebab gempa tersebut. Lalu lintas mobil Padang-Padang Pandjang tidak memungkinkan melalui Ngarai Anai karena beberapa tempat tergerus longsor. Sepanjang malam, getaran gempa susulan terus-menerus dirasakan. Jalan Padang Pandjang ke Fort-de-Kock juga tidak bisa dilalui akibat reruntuhan. Menurut informasi yang disampaikan seorang Tionghoa yang tiba di Padang pukul setengah delapan tadi malam, Padang Panjang sebagian besar sudah hancur. Stasiun, kantor pos, sekolah, apotek, dan sebagian besar kamp Tionghoa telah runtuh. Semua bangunan militer di Padang Panjang telah rusak dan Rumah Sakit militer telah runtuh. Barak-barak militer telah kosong. Orang-orang berkemah di tenda. Orang Cina itu juga mengatakan seorang Asisten apoteker Schmidt meninggal terhimpit reruntuhan. Ada kekurangan perban. Orang Cina itu datang dengan susah payah ke Padang melalui ngarai Anel, di mana jalan dan rel kereta api telah hancur. Gempa dahsyat terakhir pada pukul setengah dua menjadi penyebab kehancuran. Pagi ini dokter dan polisi dari Padang akan berusaha mencapai Padang Pandjang dengan perban. Jumlah korban tewas dan luka-luka belum diketahui. Menurut rumor, Koto Anau, Cupak, Kenari dan Solok di kaki Talang telah hancur total. Sumber: De Maasbode, 29 Juni 1926

Dokumen

Detail

Comment (0)