PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT KAILI DALAM UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Peristiwa gempa bumi yang memicu terjadinya tsunami di Kota Palu dan sekitarnya telah terjadi sebanyak 9 kali dalam rentang tahun 1927-2018. Bencana tersebut membuat leluhur masyarakat Kaili-Sulawesi Tengah memiliki pengetahuan untuk mendirikan tempat tinggal di wilayah-wilayah yang aman dari bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi. Hal tersebut dibuktikan dengan penamaan desa yang berasal dari bahasa Kaili, misalnya Biromaru berasal dari kata Biro Na Maru yang berarti alang-alang di rawa-rawa yang sudah busuk atau Jono'oge yang bermakna banyak lumpur. Penamaan desa menjadi cerminan keadaan wilayah di masa lalu yang bisa menjadi pengingat kolektif bagi anak dan cucu mereka. Toponimi adalah bidang keilmuan linguistik yang membahas asal usul penamaan wilayah, merupakan hasil budaya baik secara historis maupun simbolis dan merupakan kesepakatan bersama yang diturunkan dari generasi ke generasi. Pembangunan kawasan perkotaan yang semakin berkembang nyatanya tidak mempertimbangkan kondisi geografis. Banyak wilayah yang semula rawa atau tanah yang berair, ditimbun dan diratakan untuk dijadikan tempat tinggal. Pengetahuan lokal yang dimiliki oleh leluhur masyarakat Kaili yang ternyata hanya disampaikan secara lisan, membuat pengetahuan lokal tersebut tidak sampai ke generasi selanjutnya. Terbukti dengan tingginya jumlah korban jiwa pada saat terjadinya gempa dan tsunami di tahun 2018 lalu. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait pengetahuan toponimi yang dapat menjadi dasar pemilihan wilayah tempat tinggal sehingga masyarakat dapat melakukan mitigasi bencana salah satunya dengan tidak menempati wilayah yang dianggap rentan. Penelitian ini menggunakan metode literature review. Hasil penelitian ini akan menunjukkan bahwa pengetahuan lokal yang dimiliki oleh masyarakat dapat menjadi upaya pengurangan risiko bencana, melalui identifikasi pengalaman kegempaan berdasarkan pengetahuan toponimi masyarakat Kaili, pemetaan wilayah yang aman untuk dihuni dan tidak aman untuk dihuni, dan rekomendasi rencana tata ruang wilayah daerah Sulawesi Tengah.

Bagikan :

Jurnal Info

Jurnal Info
LoremIpsum

Tanggal Publikasi
24 August 2021