KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA (Konsep dan Implementasi pada U-Inspire Indonesia)

Letak geografis Indonesia yang berada di daerah rawan bencana membuat Indonesia menjadi wilayah yang sering dilanda bencana meteorologi dan klimatologi. Bencana yang terjadi menyebabkan korban jiwa, kerusakan lingkungan dan kehilangan harta benda yang perlu ditangani. Penanganan bencana yang awal mulanya hanya bersifat responsif, kini mengarah menjadi pengurangan risiko bencana bersifat preventif yang lebih fokus pada tahap pra bencana dan saat bencana. Perubahan ini dipengaruhi Hyogo Framework of Action 2005–2015 yang mengamanatkan tiga tujuan strategis yaitu 1) pengintegrasian pengurangan risiko pada kebijakan, perencanaan, dan program pembangunan yang berkelanjutan; 2) Pengembangan dan penguatan kapasitas kelembagaan nasional dan daerah serta masyarakat; 3) Penyertaan pendekatan pengurangan risiko bencana pada perencanaan dan pelaksanaan kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan pasca bencana. Peranan kelembagaaan dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB) memiliki nilai strategis untuk menciptakan mekanisme PRB yang terstruktur dan terpadu. Indonesia memiliki banyak lembaga yang terkait dengan penanganan bencana, salah satunya adalah U-Inspire Indonesia. Lembaga ini fokus melibatkan pemuda dan profesional muda dalam hal Sains, Teknologi, dan Inovasi (SETI) untuk PRB. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana U-Inspire Indonesia dapat membangun knowledge management untuk PRB menggunakan konsep knowledge management yang dikemukakan Duncan Shaw, John S. Edwards, Brad Baker and Paul M. Collier. Hasil dari penelitian ini adalah menyajikan implementasi konsep knowledge management dalam PRB yang dilakukan oleh U-Inspire Indonesia.

Bagikan :

Jurnal Info

Jurnal Info
LoremIpsum

Tanggal Publikasi
28 August 2021