HISTORIOGRAFI BANJIR DI KOTA TEPIAN (SAMARINDA) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Abstrak Kota Tepian inilah sebutan untuk kota yang terletak di pinggiran Sungai Mahakam di Provinsi Kalimantan Timur. Kejadian banjir pada kota ini sering kali dikaitkan dengan keberadaan reliefnya dimana dengan kondisi topografi yang sangat rendah seta dikelilingi tinggian bukit yang membentuk mangkok disekelilingnya, seakan membuat kota ini tidak terherankan lagi ketika banjir kembali merendam kota ini. Terkait sejarah sendiri dahulu tepatnya pada tahun 1998, kota ini pernah menjadi kota mati ketika banjir besar datang dan melumpuhkan sebagian besar daerah dikota ini. Tidak hanya itu terulang kembali banjir bandang besar juga terjadi di tahun 2018 lalu, dimana bencana ini juga kembali membuat kita terenyuh tercatat hampir 10.000 jiwa harus mengungsi. Bencana banjir memsng selalu saja menjadi topik bahasan bencana alam yang utama di Kota Samarinda sampai dengan saat ini. Oleh sebab itu sangat penting bagi kita mengenal historiografi atau ulasan singkat sejarah guna mengingatkan kembali kejadian lalu, kepada kita sebagai bahan ajar yang dapat menjadi titik balik sehingga nantinya mampu membuka mata kita untuk mengenal kondisi bencana alam dikota ini, baik secara sistematis yang beriorentasi secara ilmiah atau melihat beberapa pemahaman lain seperti kondisi geologi yang dapat dipadukan dengan pandangan perkembangan infrastruktur yang berkembang di Kota Tepian Samarinda saat ini. Kata kunci : Kota Samarinda, Banjir, Historiografi. Abstract Kota (Tepian) is the name for a city located on the outskirts of the Mahakam River in East Kalimantan Province. Flood events in this city are often associated with the presence of reliefs where the topography is very low and surrounded by high hills that form a bowl around it, as if making this city no longer surprising when floods again inundate this city. Related to its own history, in 1998, this city was once a dead city when a big flood came and paralyzed most areas in this city. Not only that, a large flash flood also occurred in 2018, where this disaster also touched us again, it was recorded that nearly 10,000 people had to evacuate. Flood disaster has always been the main topic of discussion of natural disasters in Samarinda City until now. Therefore, it is very important for us to know historiography or brief historical reviews to remind us of past events, to us as teaching materials that can be a turning point so that later we can open our eyes to recognize the condition of natural disasters in this city, both systematically and scientifically oriented. or look at some other understandings such as geological conditions that can be combined with a view of the development of infrastructure that is developing in the City (Tepian) of Samarinda at this time. Key Word : Samarinda City, Floods, Historiography.

Bagikan :

Jurnal Info

Jurnal Info
LoremIpsum

Tanggal Publikasi
07 September 2021