Fenomena Gempabumi Merusak Padang Panjang 1926 dan 2007 sebagai Panduan Mitigasi Risiko Gempabumi di Masa Kini dan di Masa yang Akan Datang

Gempabumi tektonik merusak Padang Panjang 1926 dan 2007, bersumber pada zona patahan aktif Sumatera segmen Bukittinggi (L: 46 km, M: 7 Mw), segmen Singkarak (L: 41,5 km, M: 6,8Mw) dan segmen Solok (L: 41,5 km, M: 6,8 Mw). Bencana gempabumi ini, menurut skala intensitas Mercalli yang dimodifikasi telah mengakibatkan kerusakan yang serius di Kota Bukittinggi (VII MMI), Kota Padang Panjang (VIII MMI), Kecamatan Singkarak (IX MMI) dan Kota Solok (VIII MMI). Jejak kerusakan geologi akibat gempabumi ini dijumpai berupa patahan-patahan intens, retakan tanah, likuefaksi dan tanah longsor sedangkan kerusakan infrastruktur dijumpai pada jalan raya, rel kereta api, bangunan gedung dan rumah-rumah penduduk. Pemetaan makrozonasi dan mikrozonasi bencana gempabumi, yang terdiri atas tingkatan zonasi wilayah yang rentan bahaya gempabumi, dapat dipakai sebagai petunjuk penataan ruang untuk mitigasi bahaya gempabumi di masa kini dan di masa yang akan datang di kawasan ini.

Bagikan :

Jurnal Info

Jurnal Info
LoremIpsum

Tanggal Publikasi
17 August 2021