Fenomena Alam di Masa Lalu, Pengetahuan Masyarakat di Masa Depan: Tradisi Lisan Gempa Bumi dan Tsunami Masyarakat Mentawai
Fenomena alam seperti gempa bumi dan ombak besar (tsunami) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sebahagian besar masyarakat Indonesia. Kepulauan Mentawai sebagai bagian dari Indonesia yang terletak di jalur pertemuan lempeng bumi di sebelah barat Sumatera, setiap saat mengalami guncangan dan berpotensi diguncang gempa besar dan disapu oleh tsunami. Tanpa memiliki tradisi tulis, masyarakat Mentawai memelihara ingatan dan pengetahuan tradisional serta kearifan lokal yang berkaitan dengan fenomena alam dalam tradisi lisan mereka. Kisah-kisah asal mula gempa dituturkan dari generasi ke generasi secara lisan dan menjadi epistemologi kebudayaan mereka. Hanya saja, kisah-kisah yang mereka tuturkan itu kini dianggap sebagai mitos atau legenda yang tidak merujuk kepada salah satu kejadian gempa besar di masa lalu itu. Menurut catatan sejarah yang ada gempa bumi besar dan tsunami pernah melanda Kepulauan Mentawai beberapa kali di tahun 1797, 1833, 2007, dan 2010. Hal ini menjadi menarik karena kisah asal mula dari sebuah fenomena alam seperti gempa bumi dan tsunami ditemukan dalam tradisi lisan Mentawai, tetapi bukan kejadian gempa bumi beberapa ratus tahun lalu. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk menjelaskan mengapa kejadian gempa bumi yang terjadi beberapa ratus tahun yang lalu itu ternyata jarang atau tidak dinarasikan dalam sebuah cerita. Sepertinya, epistemologi fenomena alam menjadi landasan pengetahuan masyarakat Mentawai dalam memahami dan menyikapi bagaimana sebuah fenomena alam bermula dan apa dampaknya kepada masyarakat. Berdasarkan pesan dan nilai-nilai yang terkandung dalam kisah masa lalu itu, diharapkan masyarakat Mentawai mampu juga menyiapkan diri menghadapi fenomena alam seperti gempa bumi dan tsunami di masa mendatang.