ANIMASI SMONG: SISTEM PERINGATAN DINI UNTUK ANAK-ANAK

Desember 2004 terjadi peristiwa tsunami yang terjadi di Aceh dan beberapa wilayah di negara lain. Gelombang besar menghantam wilayah pesisir di wilayah Aceh, dengan jumlah korban yang tidak sedikit. Berbeda dengan pulau Simeulue, penduduk pulau ini berhasil menyelamatkan diri ketika bencana ini terjadi. Kearifan lokal yang diajarkan oleh generasi sebelumnya tertanam pada memori jangka panjang masyarakat Pulau Simeulue. Mengingat Indonesia merupakan wilayah rawan bencana, dimana 2/3 wilayahnya merupakan lautan dan berada di kawasan aktif gempa, maka kearifan lokal penduduk Pulau Simeulue perlu diadaptasi. Format media yang dapat didiseminasikan secara luas terutama anak-anak dan generasi muda adalah melalui film animasi. Pentingnya literasi peringatan dini kebencanaan bagi anak-anak dan remaja akan meminimalisir korban jiwa dikalangan mereka. Artikel ini akan membahas adaptasi kearifan lokal ke dalam bentukan media digital berupa film animasi. Metode yang digunakan adalah metode design thinking melalui pendekatan double diamond. Proses yang digunakan untuk merancang film animasi ini yaitu Discover, Define, Develop, dan Deliver. Hasil dari proses ini adalah film animasi yang mudah diterima dan dipahami oleh anak-anak, tidak saja anak-anak di wilayah Aceh, tapi anak-anak di wilayah rawan bencana tsunami.

Bagikan :

Jurnal Info

Jurnal Info
LoremIpsum

Tanggal Publikasi
09 August 2021